NagaQQ - Mitos dan Fakta Di Sekitar Sungai Musi

NagaQQ - Berbicara tentang Sungai Musi, itu berarti berbicara tentang Kota Palembang. Kedua nama itu sepertinya tidak terpisahkan. Selama berabad-abad, Sungai Musi mengalir melalui sendi-sendi kehidupan Kota Palembang dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa yang mewarnai sejarah Palembang.

Sungai Musi juga merupakan sumber mata pencaharian bagi masyarakat Sumatera Selatan yang tinggal di sekitar sungai. Berbagai jenis ikan yang hidup dan telah hidup di zaman sekarang adalah cikal bakal kekayaan kuliner Sumatera Selatan, khususnya Palembang. Selain keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya, masyarakat Sumatera Selatan juga menjadikan Sungai Musi sebagai media transportasi utama, mengingat bahwa di masa lalu, tidak ada banyak jalur darat di Sumatera Selatan.

Baca Juga : KEUNTUNGAN BERMAIN BANDAR66 DI AGEN POKER ONLINE

1. Sungai Terpanjang di Sumatra

Meski bukan sungai terpanjang di Indonesia, nyatanya Sungai Musi adalah sungai terpanjang di Pulau Sumatra. Sungai 750 km ini mengalir dari Pulau Sumatra Barat Daya ke Sumatera Timur, tepatnya di Selat Bangka.

2. Melewati Banyak Kabupaten

Meskipun terkenal karena membelah Kota Palembang menjadi Seberang Ulu dan Seberang Ilir, tidak banyak yang tahu bahwa Sungai Musi sebenarnya tidak hanya melewati Kota Palembang. DAS Musi (DAS) melalui sedikitnya 17 kabupaten / kota di Sumatera Selatan, dua kabupaten di Provinsi Bengkulu, lima kabupaten di Provinsi Jambi dan dua kabupaten di Provinsi Lampung.

3. Berbagai Nama Panggilan Sungai Musi

Sebagai sungai dan kota yang keberadaannya sangat eksentrik, Sungai Musi dan Kota Palembang memiliki banyak nama panggilan, baik yang diberikan oleh penduduk asli maupun penjajah. Belanda pernah menjuluki Sungai Musi sebagai 'Venice of the East', sementara Palembang memiliki julukan 'De Stad Der Twintig Eilanded' atau 'City of 20 Islands'. Kedua julukan tersebut terkait dengan morfologi daratan Palembang yang pada waktu itu masih berupa rawa-rawa dan memiliki banyak sungai kecil, sehingga tampak seperti gugusan pulau-pulau kecil yang terendam air.


Sungai Musi juga disebut oleh orang-orang Sumbagsel sebagai Sungai Batanghari Sembilan, atau sembilan sungai besar. Sembilan sungai yang dimaksud tidak lain adalah Sungai Musi beserta delapan anak sungainya yang terbesar, yaitu Sungai Komering, Sungai Rawas, Sungai Leko, Sungai Lakit, Sungai Kelingi, Sungai Lematang, Sungai Semangus, dan Sungai Ogan.

4. Lokasi Sungai Muara dan Hulu Musi

Secara geografis, Sungai Musi mengalir ke tepi timur Sumatera dan bermuara di Selat Bangka melalui Muara Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Namun, tidak banyak orang Palembang tahu bahwa mata air Sungai Musi sebenarnya berasal dari daerah di luar Sumatera Selatan. Aliran air Sungai Musi yang sebenarnya berasal dari mata air yang terletak di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

5. Jumlah anak sungai

Julukan Venesia dari Timur tidak diberikan tanpa alasan. Sungai Musi memiliki 108 anak sungai, termasuk Sungai Musi yang mengalir dan membentuk jaringan di Kota Palembang. Pada masanya, sebelum orang-orang Palembang terbiasa bepergian menggunakan transportasi darat, anak-anak sungai ini adalah jalan raya bagi orang-orang Palembang. Salah satu anak sungai terbesar dari Sungai Musi pada saat itu adalah Sungai Sekanak, yang mengalir dari Pasar Sekanak, 27 Ilir, ke Gandus, melewati kaki bukit Bukit Siguntang.

6. Habitat alami ikan belida

Popularitas ikan Belida telah meningkat karena berbagai produk kuliner Sumatera Selatan yang menggunakan namanya sebagai cap perdagangan, mulai dari kerupuk, kemplang hingga pempek. Ikan belida sendiri sekarang dikenal sebagai daging ikan termahal yang digunakan untuk membuat pempek, karena selain sulit ditemukan, rasanya juga diakui oleh banyak koki sebagai bahan terbaik untuk membuat camilan gurih ini.

Siapa sangka, sebelum ikan belida itu semahal dan langka sekarang, ternyata jumlahnya pernah sangat melimpah di Sungai Musi. Bahkan Usa Kishmada, seorang seniman sketsa berdarah Palembang, mengungkapkan bahwa pada tahun 1970-an ikan belida masih dapat ditangkap dengan mudah di Sungai Sekanak hanya dengan menggunakan jaring.

Meskipun ikan belida di Sungai Musi sekarang sangat langka, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan telah mengambil beberapa langkah untuk melestarikan kembali spesies ikonik di alam liar.

7. Makhluk Misterius di Sungai Musi

Keberadaan sungai tidak pernah lepas dari mitos dan legenda di sekitarnya. Begitu pula dengan Sungai Musi. Orang-orang Sumatera Selatan tentu akrab dengan mitos antu banyu atau 'hantu air'. Hantu penduduk Sungai Musi sering digambarkan sebagai monyet: tubuh berbulu, dengan kepala manusia; dan memiliki rambut berlendir. Dikatakan bahwa antu banyu memangsa manusia setelah menyelipkannya ke sungai dengan lendirnya yang licin. Antu Banyu muncul di permukaan Sungai Musi menjelang senja, mencari orang-orang yang masih aktif di dekat air sungai.Agen Poker Online

Selain legenda antu banyu, ada juga legenda buaya putih dan tembaga tapfish yang mewarnai kehidupan di sekitar Sungai Musi. Saya tidak tahu siapa yang mengatakannya pertama kali dan kapan legenda itu menjadi terkenal di Palembang, tetapi seperti kebanyakan legenda dalam masyarakat tradisional, kisah-kisah mistis ini sebenarnya memiliki fungsi laten dalam melindungi ekosistem Sungai Musi dari ketidaktahuan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.


Di masa lalu, rumah-rumah di Palembang dibangun menghadap ke sungai. Ini menyiratkan bahwa kehidupan masyarakat Sungai Musi dimulai di sungai, dan di situlah orang mendapatkan mata pencaharian mereka. Sangat cocok untuk orang beradab yang ingin berkembang, orang Palembang 'kembali' untuk menghadapi sungai, menghadapi kenyataan bahwa sumber mata pencaharian dan daya tarik Venesia dari Timur kini telah hancur di era tertindas. Karena hanya dengan menghadapi kenyataan ini, kesadaran masyarakat Palembang dapat dikembalikan utuh untuk melestarikan keindahan dan keindahan Sungai Musi, sehingga modernisasi Kota Palembang dapat berjalan seiring dengan kekayaan alamnya.

Share: