NagaQQ - Anak-anak memiliki tahapan pertumbuhan dan perkembangan sejak lahir, dengan bertambahnya usia anak juga akan berubah dengan sendirinya. Masa kanak-kanak adalah masa percobaan di mana mereka belajar dari apa yang dilihat dan didengar.
Tugas orang tua sebagai pemimpin adalah mengarahkan anak dengan benar, bukan menghakimi anak ketika mereka melakukan kesalahan. Perlu dipahami bahwa anak-anak tidak mengerti apa yang salah dan benar, orang tua lah yang mengarahkan mereka untuk dapat membedakan.
Membesarkan anak tentu tidak mudah. Butuh kesabaran ekstra dan juga pengetahuan yang luas. Ada orang tua yang tidak sabar sehingga anak menjadi sasaran kemarahan. Ada juga orang tua yang tidak mengerti cara mendidik anak sehingga anak menjadi percobaan.
Banyak hal yang perlu dipelajari dan dipahami oleh orang tua. Terutama tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak dan bagaimana merespons dengan benar ketika anak melakukan sesuatu yang tidak mereka pahami.
Baca Juga : Keuntungan Menjadi player saat bermain BandarQ di Agen BandarQ Terbaik
Sehingga sebagai orang tua kita tidak salah atau malah meledak dengan amarah.
Inilah Hal penting yang wajib di ketahui oleh orang tua :
1. Anak-anak tidak mengerti apa yang mereka lakukan
Orang tua pertama-tama harus menunjukkan kepada diri mereka sendiri bahwa apa yang dilakukan anak-anak adalah bentuk ekspresi diri. Anak-anak tidak mengerti benar dan tidak tahu salah.
Ketika mereka berteriak, memberontak, ambil ini dan itu lalu lempar atau apalah, sebenarnya mereka sedang dalam tahap belajar.
Jadi penting bagi orang tua untuk mengedepankan kesabaran daripada kemarahan. Kendalikan emosi ketika berhadapan dengan anak-anak. Ingat kita selalu berpikir bahwa anak-anak sedang belajar, tugas kita adalah memimpin dengan benar.
Jika reaksi orang tua disertai dengan emosi negatif maka anak akan belajar hal-hal negatif.
Anak-anak mengikuti apa yang diperlihatkan. Usahakan untuk selalu menghadirkan suasana positif di dalam rumah. Jangan pernah berteriak dan menggunakan kata-kata kasar.
Anak-anak akan selalu mencatat apa yang dilihat dan didengar, kedua indera ini adalah tempat masuknya pengetahuan ke dalam pikiran mereka. Jadi, cobalah menjadi orang tua yang bijak dalam berperilaku dan berkata. Ingat! Jangan pernah berteriak di depan anak-anak Anda.
2. Berikan arahan sederhana!
Banyak orang tua yang kesal dengan anak-anak kemudian mulai memberikan ceramah. Padahal, anak-anak tidak perlu cerama karena belum bisa mencerna kalimat yang panjang. Yang perlu dilakukan orang tua adalah memberikan arahan sederhana.
Hanya dengan dua atau tiga kata. Misalkan anak menangis, maka katakan saja adek, diam (dengan nada rendah).
Atau ketika anak-anak bermain dan mainan tersebar di lantai, katakan saja, nak, mari kita bereskan bersama (sambil memberi contoh)
3. Berikan arahan yang konsisten dan sesuaikan dengan usia
Mendisiplinkan anak usia tiga tahun tentu tidak sama dengan anak lima tahun ke atas. Setiap anak memiliki tahapan pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia.
Jangan menyamakan cara mendidik anak karena akan berdampak buruk bagi anak. Usia yang berbeda berbeda dalam cara berperilaku dan berkata.
Anak-anak di bawah tiga tahun masih sangat kecil, mereka juga masih belum bisa mengekspresikan diri dengan baik. Mereka bisa marah dan tertawa pada waktu yang hampir bersamaan, karena memang mereka tidak mengerti mengapa Anda harus tertawa atau menangis.
Ketika mereka hendak makan, mereka menangis, tujuannya adalah agar ibu mereka memberinya makan. Atau ketika tubuh mereka tidak nyaman mereka akan menangis juga. Jadi, jangan mengartikan menangis hanya untuk satu hal.
Itu wajar dan jangan terlalu khawatir. Yang perlu dilakukan adalah mengarahkan mereka secara perlahan sejak usia 1,5 tahun untuk bisa mengekspresikan diri dengan kata-kata sederhana
Misalnya ketika mereka lapar mereka bisa mengatakan nasi / kue atau makanan untuk dimainkan, ketika mereka jatuh mereka bisa mengatakan sakit, dan ketika tidak nyaman mereka bisa mengatakan sesuatu yang mudah dipahami orang tua.
Apa pun yang kami tunjukkan, anak akan menetap di dalam anak. Jadi, orang tua perlu kepribadian, memberikan contoh yang baik, mengatakan cantik, dan pandai mengelola emosi ketika berhadapan dengan anak-anak.
Jika orang tua dapat melakukan ini, maka anak-anak akan dengan mudah mewarisi kualitas positif dari orang tua mereka.Daftar NagaQQ
No comments:
Post a Comment